Hubungi Kami

Apa Itu Facelift Wajah? Simak Penjelasannya Berikut!

Siapa yang tidak ingin tampil lebih muda dan segar? Seiring bertambahnya usia, kulit wajah kita mengalami perubahan seperti kerutan, garis halus, dan kulit kendur. Facelift wajah menjadi salah satu solusi populer bagi Anda yang ingin mengembalikan kekencangan kulit wajah.

Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani prosedur ini, penting untuk memahami apa itu facelift wajah, bagaimana prosedurnya, serta manfaat dan risikonya. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Facelift Wajah?

Facelift wajah adalah prosedur bedah kosmetik yang bertujuan untuk menciptakan tampilan wajah yang lebih muda. Prosedur ini dapat mengurangi kulit yang kendur dan membantu menghaluskan lipatan kulit di sekitar pipi dan garis rahang. 

Dalam prosedur ini, kulit di kedua sisi wajah akan ditarik ke belakang, menyesuaikan jaringan kulit di bawahnya, dan kelebihan kulit dihilangkan. Hasil yang bisa Anda dapatkan adalah bentuk wajah yang lebih kencang dan segar.

Namun, facelift tidak dapat menghilangkan kerutan halus atau kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Untuk mengatasi masalah tersebut, prosedur lain seperti perawatan laser atau suntikan filler seringkali diperlukan sebagai pelengkap.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka yang cocok menjalani prosedur facelift wajah adalah yang memiliki masalah (dilansir dari Healthline.com):

  • Kulit kendur di area sekitar mata (kantung mata, ekor mata, dan ekor alis).
  • Kerutan dalam yang terlihat jelas pada dahi.
  • Terdapat garis lipatan atau cekungan yang dalam antara hidung dan sudut mulut dengan pipi.
  • Lemak wajah yang berkurang atau hilang seiring bertambahnya usia.
  • Kulit yang kendur pada bagian pipi dan rahang.
  • Kulit kendur dan adanya lemak berlebih pada leher yang tampak seperti “dagu berlipat”.

Bagaimana Prosedur Facelift pada Wajah?

Sebelum menjalani tindakan facelift, Anda perlu berkonsultasi lebih dulu dengan dokter bedah plastik untuk membahas tujuan dan ekspektasi hasil. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan pasien, riwayat medis, kondisi kulit pada wajah, dan struktur wajah.

Proses facelift umumnya melibatkan beberapa tahap berikut:

1. Anestesi: 

Pasien akan diberikan anestesi lokal atau umum untuk memastikan kenyamanan selama prosedur.

2. Pembuatan Sayatan: 

Sayatan biasanya dibuat mulai dari garis rambut di pelipis, melingkari telinga, dan berakhir di bagian bawah kulit kepala.

3. Penyesuaian Jaringan: 

Kulit dan jaringan lemak dipisahkan dari otot serta jaringan ikat di bawahnya. Otot-otot wajah dapat dikencangkan dengan cara dijahit.

4. Menganulir Kelebihan Kulit: 

Setelah jaringan diatur, kulit ditarik kembali ke posisi yang lebih kencang, dan kelebihan kulit dibuang.

5. Penjahitan dan Perban: 

Sayatan dijahit kembali dan wajah diperban untuk mempercepat pemulihan.

Prosedur ini biasanya memakan waktu antara 3 – 6 jam, tergantung pada kondisi pasien. Facelift pada wajah juga bisa dikombinasikan dengan prosedur lain, seperti neck lift, brow lift, operasi kelopak mata, atau penyuntikan filler untuk hasil yang lebih maksimal.

Pengkombinasian dengan prosedur lain juga untuk tujuan menghemat budget operasi plastik. Biasanya, seperti pada klinik di Korea Selatan – akan memberi diskon tambahan untuk tindakan beberapa prosedur sekaligus. 

Manfaat Facelift Wajah

Facelift sering dilakukan oleh individu berusia 40 hingga 60 tahun, meskipun usia bukanlah batasan utama. Jika kulit pasien masih cukup elastis, hasil facelift justru bisa lebih optimal. Beberapa manfaat utama dari prosedur ini antara lain:

  • Mengurangi kulit kendur dan lipatan di sekitar pipi serta garis rahang.
  • Membantu menyesuaikan struktur wajah agar tampak lebih proporsional dan natural.
  • Memberikan tampilan wajah yang lebih segar dan awet muda.
  • Hasil facelift dapat bertahan hingga sekitar 10 tahun.
  • Membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan diri sendiri.

Efek Samping Setelah Melakukan Facelift Wajah

Seperti prosedur bedah lainnya, facelift memiliki beberapa efek samping yang umum terjadi, termasuk:

Pembengkakan dan Peradangan 

Setelah operasi, wajah dan leher akan mengalami pembengkakan yang bisa berlangsung dari satu minggu hingga enam minggu. Peradangan akan mereda sepenuhnya dalam 6 hingga 12 bulan.

Memar

Memar dapat muncul akibat trauma pada pembuluh darah di bawah kulit. Penggunaan obat-obatan tertentu (seperti tranexamic acid) sebelum operasi dapat mengurangi pendarahan dan memar, serta Arnica Montana yang merupakan suplemen telah terbukti secara klinis mampu mengurangi memar pasca-operasi. 

Mati Rasa

Pasien mungkin mengalami mati rasa sementara di sekitar pipi atau leher akibat peradangan pada saraf sensorik. Sensasi ini biasanya kembali normal dalam waktu 3 hingga 6 bulan. Namun, bisa juga lebih cepat (hanya dalam hitungan minggu) tergantung kondisi pasien.

Kekakuan atau Kelemahan Wajah

Beberapa pasien mengalami kekakuan ringan hingga kelemahan otot wajah, yang umumnya bersifat sementara. Meski untuk kasus kelemahan otot wajah hanya terjadi pada sekitar 20% pasien dan akan hilang sendirinya dalam hitungan minggu setelah operasi. Jika diperlukan, dokter akan meresepkan steroid untuk mengurangi peradangan.

Efek Emosional

Isolasi selama masa pemulihan bisa menyebabkan ketidakstabilan emosional. Oleh karena itu, dukungan dari dokter bedah dan tim medis sangatlah penting.

Risiko Komplikasi yang Mungkin Terjadi 

Selain efek samping umum, ada beberapa risiko komplikasi yang perlu Anda ketahui, seperti:

Hematoma

Pendarahan di bawah kulit yang menyebabkan pembengkakan berlebihan. Ini lebih umum pada pasien pria karena kulit wajah lebih tebal yang membutuhkan lebih banyak aliran darah, atau mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. 

Secara statistik, komplikasi ini terjadi pada pasien hanya sekitar 1%. Untuk meminimalisir risiko ini, biasanya dokter melakukan teknik pembedahan yang cermat dan menjaga pendarahan seminimal mungkin selama operasi.

Jika pasien sadar terjadi pendarahan setelah operasi, segera hubungi dokter bedah untuk penanganan lebih dini.   

Seroma

Penumpukan cairan tubuh di bawah kulit yang mungkin perlu dikeringkan oleh dokter. Seroma sendiri sangat jarang terjadi karena biasanya sudah diantisipasi oleh dokter dengan membuat tabung drainase kecil sebagai tempat penghisapan cairan tubuh agar tidak menumpuk.

Infeksi

Meskipun jarang terjadi, infeksi bisa muncul akibat dari adanya bakteri dan virus. Sehingga penting untuk menjaga kebersihan diri pasca-operasi, dan memilih klinik yang terpercaya karena kondisi operasi yang steril, serta perawatan pasca-operasi yang memadai. Infeksi hanya terjadi pada sekitar 1 dari 500 pasien, dan dapat diatasi dengan pengobatan antibiotik.

Oleh karena itu, untuk menghindari risiko komplikasi, pastikan Anda tidak memiliki riwayat merokok, penyakit kulit, darah tinggi, dan penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik. 

Selain itu, penting untuk berkonsultasi dengan ahlinya sebelum memutuskan akan menjalani prosedur facelift wajah. 

Anda bisa memilih medical concierge seperti Beutrip agar semua kebutuhan sebelum, selama, dan sesudah operasi dapat tertangani dengan baik. Sehingga prosedur operasi plastik di Korea Selatan jadi lebih aman dan nyaman. Anda bisa berkonsultasi dulu dengan para expert kami melalui link berikut https://beutrip.id/consultation-with-our-expert/ agar mampu mendapat pengarahan yang lebih jelas.