Hubungi Kami

Apakah Face Lift Artinya Aman untuk Anda? Ini Dia Cara untuk Meminimalisir Risiko

Penuaan adalah proses alami yang tidak bisa dihindari, tapi dengan kemajuan di dunia bedah kosmetik, ada berbagai cara untuk mempertahankan tampilan wajah yang awet muda. Salah satu prosedur yang diminati adalah face lift atau rhytidectomy. 

Namun, banyak orang masih bertanya-tanya: “Apakah face lift artinya aman?” “Siapa saja yang bisa menjalani prosedur ini?” “Bagaimana cara mempersiapkan diri agar hasilnya maksimal dan minim risiko?” 

Nah, di artikel kali ini Beutrip akan membahasnya secara komprehensif. Yuk, simak!

Apakah face lift artinya aman?

Face lift merupakan prosedur bedah kosmetik yang bertujuan untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dengan mengencangkan kulit wajah dan leher. Secara umum, prosedur ini aman dilakukan, terutama jika ditangani oleh dokter bedah plastik yang berpengalaman dan bersertifikat.

Prosedur facelift juga punya efek samping, seperti peradangan atau bengkak setelah operasi, memar, dan ada luka bekas sayatan. Namun, biasanya dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi peradangan (bengkak), rasa nyeri pada wajah, dan salep penghilang bekas luka. 

Apa yang perlu dilakukan agar hasil operasi bisa bertahan lama?

Bagi kebanyakan pasien yang melakukan face lift, hasilnya akan bertahan sekitar 10 tahun. Agar hasilnya bisa bertahan dalam jangka panjang, pastikan Anda:

Rutin melakukan perawatan kulit

Selalu konsisten melakukan perawatan kulit wajah, mulai dari pembersihan, pelembapan, dan melindunginya dari sinar matahari dengan penggunaan sunscreen minimal SPF 30. Pertimbangkan juga untuk menggunakan produk anti-aging yang direkomendasikan oleh ahli bedah/dermatolog. 

Jalani gaya hidup sehat

Pertahankan pola makan yang bergizi seimbang, menjaga kulit tetap terhidrasi, dan berolahraga secara teratur untuk mendukung kesehatan tubuh dan vitalitas kulit. 

Konsultasi sebelum melakukan perawatan non-bedah

Penting untuk berdiskusi lebih dulu dengan ahli bedah Anda jika ingin di kemudian hari ingin melakukan perawatan botox atau filler untuk menjaga hasil dari tindakan face lift. 

Lakukan pemeriksaan berkala

Tetap kunjungi ahli bedah plastik Anda untuk pemeriksaan berkala guna memastikan tidak ada efek samping yang berlebihan (komplikasi), dan untuk memastikan hasil akhir yang sesuai. 

Siapa saja yang aman melakukan prosedur face lift?

Face lift artinya aman bila dilakukan oleh pasien dengan kriteria, seperti:

Sehat secara fisik

Pasien harus dalam kondisi kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit kronis seperti diabetes yang tidak terkontrol atau gangguan pembekuan darah.

Tidak punya riwayat merokok

Efek dari kebiasaan merokok dapat memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi.

Memiliki elastisitas kulit yang cukup

Kulit yang masih memiliki elastisitas akan lebih mudah beradaptasi setelah prosedur, sehingga mampu memberikan hasil yang lebih baik.

Memiliki ekspektasi yang realistis

Face lift artinya dapat memberikan Anda tampilan awet muda, tetapi tidak bisa menghentikan proses penuaan sepenuhnya.

Berusia antara 40 – 60 tahun

Umumnya, pasien yang melakukan face lift berada dalam rentang usia ini karena meski telah menunjukkan tanda-tanda penuaan pada kulit, tapi masih cukup elastis untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Persiapan untuk meminimalisir risiko pasca operasi

Persiapan sebelum menjalani prosedur face lift sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal dan mengurangi risiko komplikasi. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:

1. Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum memutuskan untuk operasi, pasien harus berkonsultasi dulu dengan dokter bedah plastik untuk mendiskusikan:

  • Tujuan dan harapan dari prosedur face lift.
  • Riwayat medis, termasuk alergi, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, serta kebiasaan seperti merokok atau konsumsi alkohol.
  • Melakukan pemeriksaan fisik dan tes kesehatan yang diperlukan.

2. Menghentikan Konsumsi Obat Tertentu

Dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau obat anti inflamasi lainnya yang dapat meningkatkan risiko pendarahan.

3. Berhenti Merokok

Pasien yang merokok dianjurkan untuk berhenti setidaknya dua hingga empat minggu sebelum dan sesudah operasi, agar mampu memaksimalkan proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi yang tidak diinginkan.

4. Menyiapkan Area Pemulihan di Rumah

Setelah operasi, pasien membutuhkan waktu untuk beristirahat. Nah, sebelum pasien pulang, biasanya dokter akan memberi instruksi khusus untuk pemulihan pasca operasi, seperti cara merawat luka sayatan, daftar obat yang harus diminum rutin, jadwal janji temu berikutnya, serta memberi saran untuk mempersiapkan area pemulihan di rumah dengan:

  • Menyiapkan handuk bersih atau waslap yang khusus Anda gunakan.
  • Selalu sedia obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter.
  • Bantal tambahan untuk menopang kepala.
  • Pakaian berkancing (kemeja) yang mudah dan nyaman dipakai.
  • Makanan sehat yang mudah dikonsumsi.
  • Sediakan kompres dingin (jika disarankan oleh dokter) untuk mengurangi pembengkakan.
  • Tempatkan smartphone selalu di tempat yang mudah Anda jangkau. 
  • Sediakan termometer bila dibutuhkan untuk pemeriksaan suhu tubuh. Jika demam, segera hubungi dokter bedah Anda. 

5. Mengatur Waktu Pemulihan

Pasien biasanya memerlukan waktu pemulihan sekitar dua hingga tiga minggu sebelum dapat kembali beraktivitas normal. Oleh karena itu, sebaiknya atur jadwal kerja dan aktivitas Anda pasca operasi agar dapat beristirahat dengan optimal.

Jika tertarik untuk melakukan face lift artinya Anda wajib berkonsultasi lebih dulu dengan dokter bedah plastik terpercaya melalui Beutrip untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya melalui link berikut: https://beutrip.id/consultation-with-our-expert/. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa prosedur ini benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda. Yuk, hubungi Beutrip sekarang!