Bengkak pasca operasi adalah kondisi umum yang terjadi hampir pada semua pasien setelah menjalani prosedur bedah plastik, mulai dari facelift hingga rhinoplasty. Meskipun tampak mengkhawatirkan, pembengkakan ini merupakan bagian dari proses penyembuhan alami tubuh.
Namun, penting untuk memahami kapan bengkak masih dalam batas normal dan kapan menjadi tanda infeksi serius yang perlu diwaspadai. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab bengkak setelah operasi plastik, durasinya, tanda-tanda infeksi, dan tips efektif mengatasinya.
Berapa Lama Adanya Bengkak Setelah Operasi Plastik?
Durasi bengkak pasca operasi plastik sangat bervariasi tergantung pada jenis prosedur, kondisi tubuh pasien, dan kualitas perawatan setelah operasi. Secara umum, pembengkakan akan mulai terlihat beberapa jam setelah tindakan, mencapai puncaknya dalam 48 – 72 jam, dan berangsur membaik dalam 1 – 2 minggu pertama.
Untuk operasi seperti rhinoplasty, sebagian besar pembengkakan akan berkurang dalam 7 – 10 hari, meski sisa bengkak ringan bisa bertahan selama beberapa minggu hingga bulan. Residual swelling ini adalah bagian normal dari proses pemulihan yang membutuhkan waktu.
Lebih tepat, pada minggu kedua (atau setelah 14 hari), kamu akan melihat pengurangan bengkak sekitar 75%. Lalu, enam minggu setelah operasi, kamu akan melihat pengurangan bengkak hingga 90% dan akan terus membaik selama beberapa bulan berikutnya.
Oleh karena itu, wajar bila pembengkakan ringan tetap ada hingga 3 – 6 bulan, tergantung jenis prosedur dan kemampuan tubuhmu dalam mengatur cairan serta penyembuhan jaringan.
Bahkan pada beberapa operasi besar, seperti body contouring atau full facelift, tubuh/wajah bisa butuh waktu hingga satu tahun penuh untuk benar-benar bebas dari pembengkakan.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Penyembuhan Bagi Pasien Face Lifting Hingga Mampu Beraktivitas Kembali?
Apa Penyebab Timbulnya Bengkak Pasca Operasi Plastik?
Secara fisiologis, ada beberapa faktor penyebab utama bengkak pasca operasi plastik, yaitu:
1. Trauma Jaringan
Proses pembedahan, meski dilakukan secara profesional—tetap menyebabkan trauma mikro hingga makro pada jaringan, otot, dan pembuluh darah. Ini memicu peradangan yang ditandai dengan pembengkakan sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh.
2. Manipulasi Area Operasi
Selama operasi, dokter akan memanipulasi jaringan tubuh, yang bisa menekan sistem limfatik. Ketika sistem ini terganggu, aliran limfa menjadi lambat dan menyebabkan cairan menumpuk, disebut juga dengan limfedema.
3. Respon Imun Tubuh
Sistem imun akan mengarahkan sel darah putih dan zat kimia ke area luka sebagai respons terhadap kerusakan. Proses ini mempercepat pemulihan, namun juga menyebabkan bengkak dan kemerahan sementara.
4. Retensi Cairan
Konsumsi garam berlebih atau kurangnya aktivitas fisik pasca operasi bisa memicu retensi cairan dalam tubuh, yang memperburuk pembengkakan.
Tanda-Tanda Infeksi Serius yang Perlu Diperhatikan
Meskipun bengkak adalah hal umum, penting untuk mengenali tanda-tanda infeksi pada luka operasi (pembengkakan) agar bisa ditangani sejak dini. Berikut adalah beberapa indikasi yang perlu diwaspadai:
1. Malaise Berkelanjutan
Merasa kelelahan beberapa hari setelah operasi memang wajar, tetapi jika disertai rasa tidak nyaman, pusing, dan lemas terus-menerus, bisa jadi tubuh sedang melawan infeksi.
2. Demam Lebih dari 38°C
Demam merupakan respons tubuh terhadap infeksi bakteri. Jika suhu tubuh naik di atas 38°C, segera konsultasikan ke dokter.
3. Kemerahan dan Pembengkakan Ekstrem
Warna merah yang meluas dan bengkak yang terasa hangat atau keras saat disentuh, bisa jadi tanda bahwa jaringan di sekitar luka mengalami peradangan akibat bakteri.
4. Keluarnya Nanah dari Luka
Adanya cairan kental berwarna kuning atau hijau dari bekas luka, apalagi disertai bau tidak sedap, merupakan gejala umum infeksi luka operasi yang serius.
Selain tanda-tanda umum seperti demam, nanah, dan rasa nyeri yang tidak membaik, infeksi luka operasi atau Surgical Site Infection (SSI) dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama:
1. Superficial Incisional SSI
Jenis infeksi ini terbatas pada area kulit tempat sayatan dilakukan. Gejalanya meliputi kemerahan, pembengkakan, dan rasa panas di sekitar luka. Biasanya terjadi pada prosedur minor seperti pengangkatan tahi lalat atau bedah kecil.
2. Deep Incisional SSI
Infeksi jenis ini berkembang di bawah sayatan, memengaruhi otot dan jaringan sekitarnya. Rasa nyeri lebih dalam, bengkak lebih besar, dan disertai demam serta rasa nyeri yang terasa seperti menekan. Diperlukan perhatian medis segera karena risiko penyebaran yang tinggi.
3. Organ/Space SSI
Ini merupakan jenis infeksi paling serius karena berkembang di bagian tubuh lebih dalam, seperti rongga perut, organ internal, atau antara organ. Gejalanya bisa meliputi demam tinggi, menggigil, lemas parah, nyeri berat, dan bisa berujung pada sepsis bila tidak segera ditangani.
6 Tips Cegah Pembengkakan Serius Pasca Operasi Plastik
Mengatasi dan menghilangkan bengkak pasca operasi plastik tidak bisa dilakukan dalam semalam. Butuh kesabaran, konsistensi, serta kombinasi perawatan yang tepat. Berikut enam tips efektif yang bisa kamu ikuti agar pembengkakan atau infeksi serius tidak terjadi:
1. Gunakan Kompres Dingin dalam 48 Jam Pertama
Mengompres area operasi dengan es adalah metode klasik yang sangat efektif dalam 48 jam pertama pasca operasi. Kompres dingin membantu menyempitkan pembuluh darah sehingga mengurangi aliran darah dan cairan ke area yang cedera.
Namun, es tidak boleh ditempelkan langsung ke kulit. Gunakan lap tipis sebagai pelindung dan tempelkan selama 15–20 menit tiap jam. Hindari penggunaan es setelah 2 hari karena dapat memperlambat sirkulasi darah, yang justru diperlukan dalam proses penyembuhan selanjutnya.
2. Jaga Posisi Kepala Lebih Tinggi Saat Tidur
Elevasi sangat penting, terutama bagi pasien yang menjalani operasi wajah atau hidung. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari dada membantu mengurangi tekanan darah ke area operasi dan mempercepat pembuangan cairan limfa.
Kamu bisa menggunakan dua hingga tiga bantal tambahan atau tidur dengan posisi setengah duduk di kursi malas (recliner) selama beberapa hari pertama. Cara ini terbukti membantu mengatasi bengkak pasca operasi plastik secara signifikan.
3. Hindari Makanan Asin dan Minum Air Putih Cukup
Sodium dalam makanan asin dapat memicu retensi cairan dalam tubuh. Oleh karena itu, selama masa pemulihan, sebaiknya hindari konsumsi makanan tinggi garam. Sebaliknya, perbanyak minum air putih untuk membantu membuang racun dan memperlancar sirkulasi cairan tubuh.
Air juga berfungsi membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan luka, mempercepat regenerasi, serta memperbaiki kondisi kulit pasca operasi plastik. Pastikan minum minimal 2 liter air setiap hari, kecuali ada batasan medis khusus dari dokter.
4. Konsumsi Makanan Anti-Inflamasi
Untuk mengurangi peradangan dari dalam, kamu disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, C, serta senyawa anti-inflamasi lainnya. Contohnya adalah buah beri, sayuran hijau, ikan berlemak seperti salmon, dan biji-bijian.
Makanan-makanan ini membantu memperkuat sistem imun dan mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu, vitamin A dan C juga memperbaiki jaringan kulit dan mengurangi risiko infeksi.
Baca juga: 5 Makanan yang Mampu Mempercepat Pemulihan Pasca Operasi Plastik
5. Hindari Aktivitas Berat dan Merokok
Aktivitas fisik yang terlalu berat bisa meningkatkan tekanan darah dan memperburuk pembengkakan. Hindari olahraga berat, mengangkat beban, atau membungkuk selama dua minggu pertama setelah operasi.
Merokok juga sangat tidak dianjurkan karena dapat menyempitkan pembuluh darah dan menghambat aliran oksigen ke jaringan yang sedang dalam masa pemulihan. Selain memperlambat penyembuhan, merokok juga meningkatkan risiko komplikasi serius.
6. Ikuti Instruksi Dokter Secara Disiplin
Setiap pasien mendapatkan panduan pasca operasi yang berbeda tergantung jenis prosedurnya. Pastikan kamu mengikuti semua petunjuk perawatan luka, minum obat tepat waktu, serta datang ke sesi kontrol sesuai jadwal.
Beberapa obat bengkak pasca operasi yang biasa diresepkan meliputi antiinflamasi non-steroid (NSAID) atau suplemen untuk mempercepat sirkulasi darah. Jangan pernah mengganti atau menghentikan penggunaan obat tanpa konsultasi dengan doktermu lebih dulu.
Bengkak pasca operasi merupakan hal umum dan hampir pasti terjadi setelah prosedur bedah plastik. Meskipun terlihat mengkhawatirkan, pembengkakan biasanya merupakan bagian dari proses penyembuhan normal dan akan membaik seiring waktu.
Namun, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala serius muncul pasca operasi plastik. Dianjurkan juga untuk kamu memilih dokter bedah dan klinik operasi plastik yang tepat, terlebih bila kamu ingin menjalani operasi plastik di Korea.
Kamu bisa berkonsultasi dengan Beutrip lebih dulu agar pemilihan dokter, klinik, dan prosedur operasi dilakukan dengan benar, sehingga jadi lebih aman. Ingat, konsultasi ini gratis, lho!