Dalam dunia estetika, berbagai prosedur peremajaan wajah semakin berkembang, salah dua yang paling populer adalah facelift dan tanam benang. Kedua metode ini sering kali dianggap serupa karena memiliki tujuan utama yang sama, yaitu untuk membuat wajah tampak lebih muda, kencang, dan segar.
Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan signifikan dari segi teknik, hasil, durasi, hingga risiko yang ditimbulkan. Apa saja perbedaannya? Yuk, simak dulu ulasannya di bawah ini!
Apa Itu Facelift?
Facelift adalah prosedur bedah kosmetik yang bertujuan untuk mengurangi tanda-tanda penuaan di wajah dan leher. Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat kulit wajah dan jaringan di bawahnya, lalu menarik dan mengencangkannya ke arah tertentu. Sisa kulit yang kendur akan dipotong, dan sayatan dijahit kembali untuk memberikan tampilan wajah yang lebih kencang dan muda.
Tujuan utama facelift:
- Mengurangi kerutan dalam di sekitar mulut dan hidung (nasolabial folds)
- Mengatasi kulit kendur di rahang dan pipi (jowls)
- Mengencangkan kulit leher yang mengendur
Teknik yang digunakan:
- Full Facelift: Menjangkau area pipi, rahang, dan leher.
- Mini Facelift: Fokus pada bagian bawah wajah, cocok untuk tanda-tanda penuaan ringan.
- SMAS Facelift (Superficial Musculoaponeurotic System): Mengencangkan lapisan otot bawah kulit, bukan hanya menarik kulitnya saja, sehingga hasil lebih alami dan tahan lama.
Prosedur dan waktu pemulihan:
Facelift dilakukan oleh dokter bedah plastik dengan anestesi umum. Operasi biasanya berlangsung selama 2 – 5 jam. Setelah prosedur, pasien memerlukan waktu pemulihan sekitar 2 – 4 minggu, dengan pembengkakan dan memar yang umum terjadi pada awalnya. Hasil akhir baru akan benar-benar terlihat di atas dua bulan.
Hasil akhir facelift:
- Mampu bertahan 5 hingga 10 tahun, tergantung gaya hidup dan kondisi kulit pasien.
- Memberikan perubahan yang dramatis, namun tetap alami karena dokter bedah tetap akan menyesuaikan dengan proporsi wajah setiap pasien.
- Dapat dikombinasikan dengan prosedur lain seperti brow lift atau blepharoplasty (operasi kelopak mata)
Baca juga: 5 Hasil Nyata yang Terlihat Setelah Melakukan Operasi Wajah (Face Lift)
Apa Itu Tanam Benang?
Tanam benang, atau dikenal juga dengan thread lift, adalah prosedur minim invasif yang melibatkan penanaman benang khusus di bawah kulit wajah untuk menarik dan mengencangkan area tertentu. Berbeda dengan facelift yang memotong kulit, tanam benang tidak memerlukan sayatan besar dan tidak melibatkan pengangkatan jaringan wajah.
Jenis benang yang digunakan:
- Benang PDO (Polydioxanone): Biasa digunakan di Korea, benang ini dapat larut sendiri dalam jaringan kulit, dan merangsang produksi kolagen.
- Benang PLLA (Poly-L-Lactic Acid): Bertahan lebih lama dan lebih kuat dari PDO.
- Benang PCL (Polycaprolactone): Tipe terbaru dengan durasi ketahanan paling lama, bisa hingga 24 bulan.
Manfaat tanam benang:
- Meningkatkan produksi kolagen alami
- Mengencangkan area pipi, rahang, alis, dan leher
- Membentuk kontur wajah tanpa perlu operasi
Prosedur dan waktu pemulihan:
Tanam benang dilakukan dengan anestesi lokal dan memakan waktu sekitar 30 – 60 menit. Tidak ada sayatan besar, dokter hanya akan memasukkan benang ke bawah kulit menggunakan kanula tipis. Pasien bisa kembali beraktivitas dalam 1 – 2 hari, meski pembengkakan ringan mungkin terjadi selama beberapa hari.
Hasil akhir tanam benang:
- Bertahan sekitar 6 hingga 24 bulan, tergantung jenis benang dan kondisi kulit.
- Hasil terlihat segera, tapi akan lebih maksimal dalam 1 hingga 2 bulan.
- Bisa diulang secara berkala.
Apa Perbedaan Facelift dan Tanam Benang?
Dilansir dari Hello Sehat, berikut ini adalah lima perbedaan utama antara facelift dan tanam benang:
1. Teknik Prosedur
Facelift merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan melalui sayatan pada garis rambut atau sekitar telinga. Pada prosedur ini, dokter akan mengangkat lapisan kulit dan jaringan di bawahnya, memperbaiki struktur otot, lalu menarik kulit ke posisi yang lebih tinggi dan mengencangkan area yang kendur.
Kelebihan kulit akan dibuang, dan sayatan akan dijahit dengan teknik khusus agar bekas luka tidak mencolok. Prosedur ini memerlukan ruang operasi, anestesi umum, dan pengawasan tim medis profesional.
Sebaliknya, tanam benang tidak melibatkan sayatan atau pengangkatan kulit. Prosesnya dimulai dengan anestesi lokal, lalu benang khusus dimasukkan menggunakan kanula tipis ke bawah permukaan kulit. Setelah berada di posisi yang diinginkan, benang akan ditarik untuk memberikan efek pengencangan secara instan. Prosedur ini lebih ringan, minim trauma (bengkak), dan tidak memerlukan rawat inap.
2. Durasi Efek
Facelift memberikan hasil yang tahan lama karena mampu memperbaiki struktur wajah secara menyeluruh. Dengan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat, hasil facelift bisa bertahan hingga 10 tahun. Ini membuatnya menjadi pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan hasil yang bertahan dalam jangka panjang, tanpa harus sering mengulang prosedur.
Sebaliknya, tanam benang menawarkan efek yang lebih instan, namun sementara. Benang yang digunakan bersifat dapat diserap oleh tubuh, sehingga seiring waktu efek lifting akan memudar. Rata-rata hasil tanam benang akan bertahan antara 6 hingga 24 bulan. Untuk mempertahankan penampilan, pasien perlu menjadwalkan prosedur ulang secara berkala.
Baca juga: Sederet Artis Indonesia yang Menjalani Operasi Face Lifting di Korea Selatan, Apa Kata Mereka?
3. Waktu Pemulihan
Facelift adalah prosedur bedah plastik yang membutuhkan waktu pemulihan cukup panjang. Setelah operasi, pasien umumnya harus istirahat total selama beberapa hari dan menghindari aktivitas berat selama beberapa minggu. Memar dan bengkak akan mereda secara bertahap, dan hasil akhir baru terlihat sempurna dalam beberapa bulan.
Sementara itu, tanam benang memiliki waktu pemulihan yang jauh lebih cepat. Dalam banyak kasus, pasien bisa kembali beraktivitas normal hanya dalam 1 – 2 hari setelah tindakan. Efek samping seperti pembengkakan atau rasa tidak nyaman biasanya bersifat ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.
4. Hasil yang Didapat
Hasil dari facelift lebih dramatis dan menyeluruh karena prosedur ini tidak hanya mengencangkan kulit bagian luar, tapi juga jaringan dan otot di bawahnya. Facelift dapat memperbaiki kontur wajah secara signifikan dan cocok untuk mengatasi kerutan yang dalam, pipi turun, serta kulit leher yang sangat kendur.
Sebaliknya, tanam benang memberikan hasil yang lebih halus. Prosedur ini lebih tepat untuk individu dengan tanda-tanda penuaan ringan hingga sedang. Efek lifting yang dihasilkan cukup membuat wajah terlihat segar dan lebih muda, namun tidak seefektif facelift dalam memperbaiki kerutan wajah yang dalam dan terlihat jelas.
5. Risiko dan Biaya
Facelift memiliki risiko lebih tinggi karena termasuk dalam prosedur bedah mayor. Risiko tersebut mencakup infeksi, perdarahan, hematoma, kerusakan saraf, dan bekas luka yang permanen. Biaya operasi plastik facelift juga lebih mahal karena mencakup biaya rumah sakit, anestesi, serta tindakan pasca operasi. Namun, hasil yang didapat sebanding dengan investasi yang dikeluarkan.
Di sisi lain, tanam benang dianggap lebih aman karena tidak memerlukan pembedahan. Risiko efek samping seperti infeksi ringan, benang terlihat di permukaan kulit, atau ketidaksimetrisan bisa terjadi, tapi umumnya jarang bila dilakukan oleh profesional. Dari segi biaya, tanam benang jauh lebih terjangkau dibanding facelift, tetapi perlu diulang secara berkala untuk mempertahankan hasilnya.
Mana yang Lebih Tepat: Facelift atau Tanam Benang?
Pemilihan antara facelift dan tanam benang harus disesuaikan dengan usia, kondisi kulit, tujuan pasien, serta kesiapan untuk menjalani prosedur invasif.
Tanam Benang Lebih Cocok Jika:
- Anda berusia 30 – 40 tahun dan mengalami penuaan ringan.
- Ingin hasil yang cepat, namun tidak permanen.
- Tidak siap menjalani operasi besar.
- Menginginkan perawatan preventif agar kulit tetap kencang.
- Cocok untuk orang dengan jadwal yang padat.
Facelift Lebih Tepat Jika:
- Anda berusia di atas 45 tahun dengan tanda penuaan signifikan seperti kulit sangat kendur dan lipatan (kerutan) kulit yang dalam.
- Menginginkan hasil yang dramatis dan bertahan lama.
- Tidak keberatan menjalani prosedur bedah dan proses pemulihan yang lebih panjang.
- Siap dengan anggaran yang lebih besar, risiko, dan perawatan pasca operasi.
- Cocok untuk pasien yang memiliki waktu luang dan siap mengikuti proses pemulihan pasca operasi secara disiplin.
Facelift adalah solusi peremajaan wajah yang memberikan hasil jangka panjang dan signifikan melalui prosedur bedah, sedangkan tanam benang adalah alternatif non-bedah yang minim risiko, prosedur yang lebih ringan, dan hasilnya bersifat sementara.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan terbaik sangat bergantung pada kebutuhan personal Anda. Untuk bisa memutuskan pilihan yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dulu dengan Beutrip agar tak salah pilih dan menyesal kemudian. Gratis, lho!