Bekas luka keloid sering kali membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri. Tak hanya mengganggu penampilan, keloid juga bisa menimbulkan rasa gatal atau nyeri, terutama bila ukurannya membesar.
Untungnya, kini ada solusi efektif yang bisa membantu mengatasinya, yaitu melalui operasi plastik pengangkatan bekas luka keloid. Dengan teknik modern, operasi ini tak hanya mengurangi ukuran dan ketebalan keloid, tapi juga bantu memulihkan tampilan kulit agar tampak lebih halus dan alami.
Berikut ulasan terkait operasi revisi bekas luka sebagai bahan referensi untuk Anda, simak, yuk!
Apa Itu Operasi Bekas Luka Keloid?
Operasi bekas luka keloid adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengangkat jaringan parut yang menebal, menonjol, atau meluas melebihi batas luka aslinya. Keloid terbentuk akibat proses penyembuhan luka yang berlebihan — ketika kolagen diproduksi terlalu banyak di area luka. Akibatnya, bekas luka menjadi keras, berwarna lebih gelap, dan cenderung menonjol dari permukaan kulit.
Operasi ini dilakukan dengan berbagai teknik, mulai dari pengangkatan jaringan keloid (eksisi), cryosurgery (pembekuan jaringan), hingga terapi laser. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki tampilan kulit, mengurangi gejala seperti gatal atau nyeri, serta meningkatkan kepercayaan diri pasien.
Biasanya, dokter akan menyarankan operasi jika keloid:
- Sudah terlalu besar dan mengganggu fungsi tubuh;
- Tidak memudar meski sudah menjalani terapi obat atau suntik kortikosteroid;
- Menimbulkan keluhan fisik maupun emosional bagi pasien.
Manfaat Operasi Revisi Bekas Luka
Operasi revisi bekas luka tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada fungsi dan kenyamanan kulit. Berikut lima manfaat utamanya:
1. Memperbaiki Tampilan Kulit
Manfaat utama operasi revisi bekas luka adalah memperbaiki tekstur dan warna kulit sehingga bekas luka tampak lebih samar. Dokter bedah plastik menggunakan teknik khusus agar hasil operasi menyatu alami dengan jaringan kulit di sekitarnya, terutama di area wajah atau leher yang lebih sensitif terhadap penampilan.
2. Mengurangi Rasa Gatal dan Nyeri
Keloid yang besar sering menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti gatal, perih, atau sensasi tertarik pada kulit. Melalui operasi, jaringan berlebih yang menekan saraf kulit dapat diangkat, sehingga rasa nyeri dan gatal berkurang drastis. Dalam beberapa kasus, operasi juga dikombinasikan dengan suntikan kortikosteroid untuk hasil yang lebih optimal.
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Keloid di area terbuka seperti wajah, leher, atau telinga bisa membuat penderitanya minder. Setelah operasi, peningkatan kepercayaan diri sering kali menjadi dampak paling nyata. Pasien merasa lebih nyaman tampil di depan umum, bahkan tanpa makeup atau penutup luka.
Baca juga: Biaya Revisi Hidung Lebih Mahal: Pentingnya Pilih Dokter & Klinik Terpercaya
4. Mengembalikan Fungsi Kulit
Pada beberapa kasus, keloid dapat membatasi pergerakan kulit di area sendi atau leher. Dengan operasi revisi, elastisitas kulit bisa dikembalikan, memungkinkan pasien bergerak lebih bebas dan tanpa rasa kaku.
5. Mencegah Perkembangan Keloid Lebih Lanjut
Operasi tidak hanya menghilangkan jaringan yang sudah terbentuk, tetapi juga mencegah pertumbuhan baru dengan menambahkan terapi pendukung seperti radiasi dosis rendah atau suntikan kortikosteroid setelah prosedur. Ini membantu menekan produksi kolagen berlebih.
Siapa yang Cocok Menjalani Operasi Ini?
Kandidat terbaik untuk operasi revisi bekas luka adalah mereka yang:
- Dalam kondisi fisik dan mental yang sehat;
- Tidak memiliki gangguan penyembuhan luka seperti diabetes atau infeksi kulit aktif;
- Tidak merokok (atau bersedia berhenti setidaknya 6 minggu sebelum dan sesudah operasi);
- Memiliki ekspektasi realistis terhadap hasil operasi.
Jenis-Jenis Operasi Keloid dan Prosedurnya
Berikut tiga jenis operasi utama yang umum dilakukan untuk mengatasi bekas luka keloid:
1. Operasi Pengangkatan (Eksisi) Keloid
Operasi eksisi adalah metode klasik namun efektif, di mana dokter mengangkat seluruh jaringan keloid termasuk kulit sehat di sekitarnya untuk memastikan tak ada sisa jaringan yang bisa tumbuh kembali.
Tahapan prosedurnya meliputi:
- Pembersihan area kulit di sekitar keloid;
- Penyuntikan anestesi lokal;
- Penyisihan jaringan keloid dan sedikit kulit sehat;
- Penutupan luka dengan jahitan halus;
- Pemberian suntik kortikosteroid atau salep khusus untuk mencegah kambuh.
Dalam kasus besar, dokter mungkin menambahkan cangkok kulit atau flap lokal agar permukaan kulit kembali rata dan alami.
2. Cryosurgery (Pembekuan Keloid)
Cryosurgery menggunakan nitrogen cair bersuhu sangat rendah untuk membekukan jaringan keloid hingga mati dan akhirnya terlepas.
Langkah-langkahnya meliputi:
- Pengolesan cairan nitrogen pada keloid menggunakan alat semprot atau kapas;
- Terjadi pembekuan, kulit memerah dan melepuh;
- Dalam 1 – 2 minggu, jaringan keloid beku akan mengelupas secara alami.
Prosedur ini cocok untuk keloid berukuran kecil atau baru tumbuh. Biasanya dilakukan dalam beberapa sesi agar hasilnya lebih maksimal.
3. Terapi Laser
Metode ini menggunakan sinar laser intensitas tinggi untuk menghancurkan jaringan parut dan memperbaiki warna kulit. Laser tidak hanya mengurangi ketebalan keloid, tetapi juga memperbaiki pigmentasi kulit yang tidak merata.
Tahapan prosedurnya antara lain:
- Pembersihan dan anestesi ringan pada area luka;
- Penembakan sinar laser pada permukaan keloid selama 1 – 2 jam;
- Pengulangan sesi setiap 4 – 8 minggu jika dibutuhkan.
Laser sering dikombinasikan dengan suntikan kortikosteroid agar hasilnya lebih stabil dan risiko kambuh lebih kecil.
Apa yang Diharapkan Pasca Operasi?
Dilansir dari nyulangone.org, setelah operasi, pasien biasanya diberi perban steril dan obat pereda nyeri. Dokter juga menjadwalkan kontrol ulang sekitar 6 – 8 hari setelah operasi untuk memastikan luka sembuh dengan baik.
Dalam beberapa minggu pertama:
- Kulit akan tampak merah muda atau agak bengkak (ini normal);
- Rasa nyeri ringan dapat terjadi, tapi bisa dikendalikan dengan obat;
- Proses penyembuhan berlangsung antara 6 hingga 8 minggu, dan bekas luka mulai memudar perlahan.
Proses penyembuhan total bisa memakan waktu hingga 12 bulan. Selama masa ini, dokter mungkin memberikan suntikan kortikosteroid tambahan atau terapi radiasi ringan untuk mencegah keloid baru terbentuk.
Selain itu, pasien disarankan:
- Menghindari sinar matahari langsung;
- Tidak menggaruk area operasi;
- Mengonsumsi makanan kaya protein dan vitamin untuk mempercepat regenerasi kulit.
Baca juga: 5 Makanan yang Mampu Mempercepat Pemulihan Pasca Operasi Plastik
Biaya Operasi Revisi Bekas Luka di Korea Selatan
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan teknologi medis dan bedah plastik paling maju di dunia. Tak hanya untuk tujuan estetika, negara ini juga menawarkan layanan unggulan dalam operasi revisi bekas luka keloid dengan hasil yang alami dan tingkat keberhasilan tinggi.
Namun, tentu penting untuk mengetahui kisaran biayanya sebelum memutuskan melakukan perawatan di sana.
Kisaran Biaya Utama
Biaya operasi revisi bekas luka di Korea bervariasi tergantung pada jenis dan kompleksitas prosedur, reputasi klinik, serta pengalaman dokter bedah plastik yang menanganinya. Secara umum, harga operasi berkisar antara ₩1.500.000 hingga ₩7.000.000 atau sekitar Rp17.500.000 hingga Rp82.000.000.
Harga ini sudah mencakup:
- Biaya dokter bedah dan tim medis,
- Penggunaan ruang operasi,
- Anestesi lokal atau umum,
- Perawatan luka pasca operasi di klinik.
Untuk kasus keloid besar yang memerlukan kombinasi prosedur seperti eksisi, laser, dan suntik kortikosteroid berulang, biayanya bisa lebih tinggi, mencapai ₩10.000.000 atau sekitar Rp117.000.000.
Biaya Tambahan yang Perlu Dipertimbangkan
Biaya operasi plastik di Korea juga harus mempertimbangkan beberapa pengeluaran tambahan lain yang akan Anda keluarkan sebagai pasien internasional, seperti:
-
Konsultasi Awal dan Pemeriksaan Medis: Biaya konsultasi dokter dan pemeriksaan pendahuluan seperti tes darah atau foto dokumentasi medis biasanya berkisar ₩200.000 – ₩900.000 (sekitar Rp2.300.000 – Rp10.500.000).
-
Obat dan Perawatan Pasca Operasi: Termasuk salep penyembuh, suntik kortikosteroid lanjutan, atau perawatan LED dan laser tambahan. Biayanya dapat mencapai ₩300.000 – ₩1.000.000 (sekitar Rp3.500.000 – Rp11.700.000).
-
Akomodasi dan Transportasi: Jika Anda datang dari luar negeri, biaya penginapan untuk dua minggu di Korea berkisar ₩700.000 – ₩2.000.000 (sekitar Rp8.000.000 – Rp23.000.000), tergantung jenis hotel. Transportasi lokal seperti taksi, subway, atau bus biasanya membutuhkan tambahan ₩100.000 – ₩200.000 (sekitar Rp1.100.000 – Rp2.300.000) selama masa tinggal.
-
Kebutuhan Harian dan Konsumsi: Biaya makan dan kebutuhan pribadi di Korea relatif terjangkau, sekitar ₩25.000 – ₩60.000 per hari (setara Rp300.000 – Rp700.000) tergantung gaya hidup dan lokasi.
Mengapa Biaya di Korea Masih Kompetitif?
Meskipun angka di atas terkesan tinggi, biaya operasi revisi bekas luka di Korea tetap lebih ekonomis dibandingkan dengan negara Barat seperti Amerika Serikat atau Eropa, yang bisa mencapai dua hingga tiga kali lipatnya.
Alasannya adalah:
- Korea memiliki standar medis tinggi dengan efisiensi biaya,
- Banyak klinik menawarkan paket lengkap mencakup konsultasi, operasi, perawatan pasca operasi, serta bantuan penerjemah dan transportasi,
- Hasil operasi di Korea dikenal presisi dan estetis, dengan teknologi laser mutakhir dan metode penyembuhan cepat.
Prosedur Revisi Bekas Luka Keloid: Dari Konsultasi Hingga Pemulihan
Sebagai bentuk persiapan ke Korea, berikut gambaran lengkap prosedur revisi bekas luka keloid:
1. Tahap Konsultasi
Pasien menjalani konsultasi mendalam dengan dokter bedah plastik. Di tahap ini, dokter akan:
- Mengevaluasi jenis, ukuran, dan lokasi bekas luka;
- Menanyakan riwayat medis dan alergi;
- Membahas ekspektasi hasil dan metode yang paling sesuai.
Jika Anda bekerja sama dengan medical concierge seperti Beutrip, Anda akan mendapat pendampingan mulai dari awal konsultasi, saat menjalani prosedur, hingga pasca operasi. Pendampingan itu pun bisa Anda dapatkan secara GRATIS. Biaya prosedur akan tetap sama dengan bila Anda melakukan booking mandiri.
Baca juga: Kelebihan Medical Concierge vs Booking Klinik Mandiri untuk Operasi Plastik di Korea
2. Persiapan Sebelum Prosedur
Sebelum operasi, pasien akan menjalani:
- Tes darah dan pemeriksaan alergi;
- Pengambilan foto dokumentasi medis;
- Instruksi seperti menghentikan alkohol, suplemen, atau obat pengencer darah.
Pasien juga diminta untuk berhenti merokok minimal 6 minggu agar penyembuhan berjalan optimal.
3. Tahap Prosedur
Durasi operasi bergantung pada teknik dan ukuran luka. Untuk luka kecil, operasi dilakukan dengan anestesi lokal selama 30 – 60 menit, sedangkan luka besar bisa memakan waktu lebih lama dan memerlukan anestesi umum.
Metode yang digunakan antara lain:
- Eksisi & Penutupan: Dokter memotong jaringan parut dan menjahit kulit dengan pola zigzag agar bekas baru lebih halus.
- Skin Grafting atau Flap: Jika luka terlalu besar, dilakukan transplantasi kulit dari bagian tubuh lain.
- Laser & Dermabrasion: Digunakan untuk memperhalus tekstur dan warna kulit pasca eksisi.
4. Pasca Prosedur dan Pemulihan
Setelah operasi, pasien akan menerima:
- Petunjuk perawatan luka (pembersihan dan penggantian perban);
- Obat penghilang nyeri dan antibiotik;
- Jadwal kontrol lanjutan untuk memantau penyembuhan.
Pemulihan awal berlangsung 1 – 2 minggu. Selama masa ini, pasien disarankan beristirahat, menghindari aktivitas berat, dan menjaga area luka tetap kering. Beberapa klinik bahkan menawarkan terapi LED atau laser tambahan untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi inflamasi.
Baca juga: Efek Samping Operasi Plastik: Cegah dengan Tips Berikut!
Jadi, jika Anda selama ini merasa terganggu oleh bekas luka keloid, tak ada salahnya mempertimbangkan langkah medis ini. Dengan konsultasi yang tepat dan perawatan pasca operasi yang konsisten, kulit sehat dan mulus bukan lagi sekadar impian. Konsultasi dengan para expert Beutrip sekarang juga!